Zoonosis adalah
infeksi yang ditularkan diantara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya. Zoonosis
mendapat perhatian secara global dalam beberapa tahun terakhir baik mengenai epidemiologi, mekanisme transmisi penyakit dari hewan ke manusia, Beberapa yang paling penting dan terkenal zoonosis manusia
disebabkan oleh worm atau parasit
cacing, termasuk spesies nematoda (trichinellosis),
cestoda (cysticercosis, echinococcosis) dan
trematoda (schistosomiasis)
(Ekong, 2012)
Nematoda adalah cacing yang
bentuknya panjang, silindrik (gilig) tidak bersegmen dan tubuhnya bilateral
simetrik, panjang cacing ini mulai dari 2 mm sampai 1 meter. Nematoda yang
ditemukan pada manusia terdapat dalam organ usus, jaringan, dan sistem
peredaran darah. Keberadaan cacing ini menimbulkan manifestasi klinik yang
berbeda-beda tergantung pada spesiesnya dan orga yang diserang. Sedangkan cestoda disebut juga sebagai cacing
pita, karena bentuknya pipih panjang seperti pita. Cestoda bersifat parasit
karena menyerap sari makan dari usus halus inangnya, sari makanan diserap
langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut
dan pencernaan (usus). Manusia dapat terinfeksi cestoda saat memakan daging hewan
yang dimasak tidak sempurna. Inang perantara cestoda adalah sapi pada taenia
saginata dan babi pada taenia solium.
Trematoda atau disebut juga Cacing Isap adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk
dalam filum Platyhelminthes.
Jenis cacing Trematoda hidup sebagai parasit pada hewan
dan manusia, tubuhnya dilapisi dengan kutikula
untuk menjaga agar tubuhnya tidak tercerna oleh inangnya dan mempunyai alat
pengisap dan alat kait untuk melekatkan diri pada inangnya. Contoh anggota
Trematoda adalah Fasciola hepatica
(cacing hati). Cacing ini hidup di hati ternak kambing, biri-biri, sapi, dan
kerbau (Gatot, 2003)